UMKM

UMKM Di Desa Api-Api ada apa aja sih?

  • Gula Aren 

Di Desa Api-Api terkenal dengan UMKM nya yaitu Gula Aren. 

Gula aren merupakan produk alami yang banyak digunakan sebagai pemanis dalam berbagai makanan dan minuman. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat, permintaan terhadap gula aren terus bertumbuh. Namun, tantangan utama dalam bisnis gula aren adalah kurangnya identitas merek yang kuat serta persaingan dengan pemanis lain di pasar. Dan banyak sekali yang bisa kita manfaatkan dari Gula Aren.

Pemanis Kopi & Teh: Cocok untuk kopi susu, es kopi susu kekinian, atau teh herbal.

Bahan Pembuatan Kue & Dessert: Digunakan dalam kue tradisional seperti klepon, kue cucur, serabi, atau kolak.

Bahan Pembuatan Minuman Tradisional: Seperti wedang jahe, bandrek, dan sekoteng. Bisa diolah menjadi sirup untuk campuran minuman seperti es kopi gula aren atau es cincau. Bisa digunakan dalam masakan seperti semur, sambal, atau hidangan berkuah lainnya untuk memberikan rasa manis alami.

Selain Gula Aren, di Desa Api-Api terdapat berbagai macam UMKM

  • Sawo

UMKM Sawo di Desa Api-Api merupakan salah satu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berkembang di sektor agribisnis dan pengolahan hasil pertanian. Desa Api-Api, yang terletak di daerah pesisir dengan tanah yang subur, terkenal dengan produksi buah sawo berkualitas tinggi. Potensi ini dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk mengembangkan berbagai produk berbasis sawo, mulai dari buah segar hingga olahan seperti manisan sawo, dodol sawo, keripik sawo, dan jus sawo.

Para pelaku UMKM di desa ini umumnya adalah petani dan kelompok ibu rumah tangga yang berkolaborasi dalam mengolah dan memasarkan produk sawo. Mereka tidak hanya menjual secara langsung di pasar tradisional, tetapi juga mulai merambah pemasaran digital melalui media sosial dan e-commerce untuk menjangkau lebih banyak konsumen.

Kendala yang dihadapi UMKM Sawo di Desa Api-Api antara lain adalah keterbatasan teknologi pengolahan, kurangnya akses ke pasar yang lebih luas, serta fluktuasi harga sawo di pasaran. Namun, dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah dan program pemberdayaan ekonomi desa, UMKM ini terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas dan daya saing produk mereka.

Ke depan, UMKM Sawo di Desa Api-Api memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh dengan diversifikasi produk, peningkatan branding, serta kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pelaku usaha, akademisi, dan pemerintah. Dengan strategi yang tepat, UMKM ini dapat menjadi salah satu ikon unggulan desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkenalkan produk lokal ke pasar yang lebih luas.

Selain buah di Desa Api-Api terdapat juga sektor perikanan

  • Perikanan

Desa Api-Api merupakan salah satu desa yang memiliki potensi besar di sektor perikanan, terutama karena lokasinya yang berada di wilayah pesisir. Dengan perairan yang kaya akan sumber daya ikan, masyarakat desa ini sebagian besar menggantungkan hidupnya pada aktivitas perikanan tangkap.

Nelayan di Desa Api-Api menggunakan berbagai metode tradisional dan modern untuk menangkap ikan di perairan sekitar. Alat tangkap seperti jaring, bubu, dan pancing masih banyak digunakan, sementara sebagian nelayan juga mulai menerapkan teknologi yang lebih efisien. Hasil tangkapan utama meliputi ikan kerapu, kakap, tenggiri, serta berbagai jenis udang dan kepiting yang memiliki nilai jual tinggi.

Namun, nelayan menghadapi tantangan seperti perubahan cuaca ekstrem, persaingan dengan kapal besar, dan naik turunnya harga ikan di pasaran. Meski demikian, pemerintah daerah dan berbagai lembaga terus memberikan pendampingan berupa pelatihan dan bantuan alat tangkap yang lebih modern.

Sektor perikanan di Desa Api-Api memiliki prospek cerah jika dikelola dengan baik. Diversifikasi usaha, seperti pengolahan hasil laut menjadi produk olahan (abon ikan, kerupuk ikan, hingga hasil fermentasi seperti terasi), dapat menjadi peluang besar dalam meningkatkan nilai ekonomi hasil perikanan desa. Selain itu, pengembangan ekowisata berbasis perikanan, seperti wisata tambak dan kuliner seafood, dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Dengan dukungan pemerintah dan inovasi dari masyarakat, sektor perikanan di Desa Api-Api berpotensi menjadi pilar utama ekonomi desa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memperkenalkan produk perikanan unggulan ke pasar yang lebih luas.

 

  • Daun Nipah

Desa Api-Api dikenal sebagai daerah pesisir yang kaya akan tanaman nipah. Tumbuhan yang tumbuh subur di kawasan mangrove ini memiliki banyak manfaat bagi masyarakat setempat, terutama daun nipah yang telah lama dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.Masyarakat Desa Api-Api secara turun-temurun menggunakan daun nipah untuk berbagai kebutuhan, seperti:

Atap Rumah Tradisional Daun nipah kering dianyam menjadi atap rumah yang terkenal tahan panas dan ramah lingkungan.

  1. Kerajinan Tangan – Anyaman daun nipah diolah menjadi berbagai produk seperti tikar, topi, tas, dan keranjang, yang memiliki nilai jual di pasar lokal maupun wisatawan.
  2. Pembungkus Tradisional – Daun nipah juga digunakan sebagai pembungkus alami untuk makanan tradisional, seperti lemper dan lontong, yang memberikan aroma khas pada makanan.

 

Scroll to Top